Welcome to the Unordinary Writings.

These ain't just about writing...

Kamis, 05 Juli 2012

SAJAK SEHARI (SAJAK RINDU BAGIAN I)




10 April 2012

Ya, tinta biru!
Mungkin cukup untuk menyembunyikanku dari sembilu rindu
Sekedar ingin tau akankah kau begitu saja berlalu, atau bergegas meraihku


11 April 2012

Budak waktu, itulah aku
Hanya bisa terpaku pada belenggu rindu
Yang menanti tergilas hingga menjadi debu


16 April 2012

Lekat seperti karat
Serat seperti penat
Begitulah rasanya rindu tersirat, namun tak payah tergurat


17 April 2012

Mengadu kalbu, bukan pada sendu, tak jua pada ragu
Ah, biarlah ia memagut waktu, hingga melebur jadi sebentuk rindu


25 April 2012

Aku tak ingat kapan terakhir kali aku menyangkal sunyi, melukis ilusi
Yg pasti, aku begitu rindu aroma ini
Hh... Hujan, jangan dulu berhenti


30 April 2012

Secangkir kopi, tak ubahnya selaksa kubangan getir
Menggantung rindu tak bertepi
Menyesap hingga penantian berakhir


5 Mei 2012

Hey, kau, durja yg terpantul di cermin sendu, berhentilah menatapku dgn mata sayumu
Jangan jerat aku pada rindu tak bertalu


8 Juni 2012

Tak perlu menjejakku dalam kelabu
Sebab akulah sendu itu
Semenjak rindu lesap bersama debu


9 Juni 2012

Kita saling rindu
Seperti kerikil dan riak, seperti camar dan senja
Kita saling tak acuh
Seperti daun dan angin, seperti kaca dan hujan.


23 Juni 2012

Bahkan aku masih setia merindui mentari
setelah kebekuan semalam hampir membuatku mati
Begitulah caraku menikmati luka perih
tanpa rintih


9 Juli 2012
Kelabu tak akan pernah menjadi biru
selama rindu hanya bergeming di sudut kalbu
Akankah kau biarkan ia mengelu?


12 Juli 2012

Jika ia hanya sebatas datang dan ditinggalkan
lalu kemanakah ketulusan ini harus bermuara, Tuan?


By : Ellean "J"

4 komentar:

  1. sajak2 indah,,,,
    like,, :)

    BalasHapus
  2. Makacih, enjoy another entry yah :)

    BalasHapus
  3. untuk posting, fontnya ganti yg biasa aja, biar mudah dibaca :)

    BalasHapus