Welcome to the Unordinary Writings.

These ain't just about writing...

Selasa, 13 September 2011

JIKA KAMU

 


     Setiap manusia pasti menginginkan menjadi yang terbaik. Tapi tidak semua mengerti arti dari menjadi yang terbaik.

     Banyak yang beranggapan/berpikiran bahwa menjadi yang terbaik itu adalah menjadi yang paling pertama di dunia, yang paling top dan populer sehingga tidak ada yang menandingi, dan pengertian lain yang senada demikian. Dan ketika mereka mendapati diri mereka tidak bisa mencapai menjadi yang terbaik (berdasarkan pemikiran mereka itu), tidak sedikit juga lho yang menjadi putus asa, habis semangat, hilang harapan. Bahkan tidak menutup kemungkinan, hanya demi menjadi yang nomor satu, terkadang ada pula yang menempuh cara yang tidak benar.

     Tidak. Bagiku menjadi yang terbaik bukanlah seperti itu. Bagiku, menjadi yang terbaik adalah ketika kita mampu mempersembahkan, melakukan yang terbaik dari diri kita, namun dari apa yang kita lakukan tersebut bisa membawa manfaat bagi diri kita, bagi sesama, dan bagi lingkungan sekitar kita. Tidak apa jika tidak bisa menjadi yang nomor satu di dunia, tidak bisa menjadi yang paling top, yang pasti kita telah melakukan segala yang terbaik dari diri kita. Tapi tidak berhenti sampai di situ saja, karena esok pun kita tetap harus melakukan yang terbaik dari diri kita, supaya kita bisa menghasilkan yang lebih baik dari hari kemarin, sehingga bisa membawa manfaat yang terus bertambah.

     Jadi, menjadi yang terbaik itu bukanlah diukur dari seberapa banyak piala yang terpajang di kamarmu, dari seberapa tinggi pangkatmu, seberapa besar gudang hartamu, dan sebagainya, melainkan diukur dari segigih apa usaha yang kamu lakukan, yang bisa membawa manfaat bagi banyak orang. Dan hal penting yang perlu diingat adalah bahwa semua materi atau hal-hal baik yang kamu terima itu merupakan hadiah/bonus atas usahamu karena telah selalu melakukan yang terbaik dari dirimu.

     Ingatlah, tidak ada yang besar tanpa ada yang kecil. Bahkan meski kamu duduk di bawah pohon yang rindang sekalipun, tidak akan terasa nyaman tanpa ada rerumputan yang menjadi alas dudukmu.

      Bacalah beberapa bait tulisan bijak di bawah ini. :)



JIKA KAMU...


Jika kamu tak mungkin menjadi pohon pinus di puncak bukit
jadilah sebatang perdu di lembah
tetapi perdu terbaik di tepi anak sungai
Jadilah pohon semak belukar
jika kamu tak mungkin menjadi pohon yang tinggi

Jika kamu tak mungkin menjadi pohon kecil di tengah taman
jadilah sekedar rumput di tepi jalan
yang bisa menyegarkan pandangan mata orang
Jadilah rumput yang paling membahagiakan
bagi dua sejoli yang sedang memadu kasih

Tak mungkin semua menjadi nahkoda
pasti ada yang menjadi anak buah
Pekerjaannya mungkin berbeda
tapi setiap tugas sama mulia

Jika kamu tak mungkin menjadi jalan raya
jadilah jalan setapak saja

Jika kamu tak mungkin menjadi sang surya
jadilah bintang yang bercahaya

Bukanlah ukuran atau takaranmu yang menentukan keberhasilanmu
Melainkan manfaat yang sebenarnya
yang kamu garap dengan segenap daya upayamu
demi keberhasilanmu



     Sudah siapkah kita untuk menjadi dan melakukan yang terbaik yang sesungguhnya? :)



By : Ellean "J"


"Jika Kamu..." diambil dari "Angin Barat Angin Timur"

Rabu, 10 Agustus 2011

UKURAN KEBAHAGIAAN




     Bahagia. Adalah kata yang diharapkan oleh seluruh manusia di muka bumi. Menjadi bahagia, adalah hal yang begitu diinginkan setiap orang untuk terjadi di dalam hidupnya. Memang siapa sih yang tidak ingin bahagia??? :)

     Lalu apakah yang menjadi takaran kebahagiaan itu? Apakah harta yang melimpah? Atau makanan yang enak? Atau naik pangkat, gaji besar, dan menjadi orang terkenal dan berjasa? Ataukah hidup bersama orang yang dicintai? Atau mungkin juga memberi bisa menjadi takaran kebahagiaan? Kalau ditanya satu per satu, jelaslah akan menjadi sangat banyak hal yang bisa dijadikan takaran kebahagiaan karena setiap orang memiliki keinginannya masing-masing.


      Bagiku, bahagia itu pilihan, bahagia itu relatif. Sejauh mana kamu mampu bersyukur atas semua hal yang ada atau atas segala peristiwa yang terjadi di hidupmu, di situlah letak ukuran kebahagiaan.

     Aku pernah membaca sebuah cerita bijak di sebuah buku.
 
     Dikisahkan ada seorang petani miskin yang bekerja sangat keras untuk menghidupi istri dan kelima orang anaknya. Suatu hari, ketika dia sedang mencangkul sawahnya, tak disangka-sangka dia menemukan sebuah patung arahat yang terbuat dari emas. Konon katanya patung arahat itu berjumlah 10 buah. Akhirnya dia membawa pulang patung emas itu. Begitu keluarganya melihat dan mendengar cerita dari sang ayah, mereka bersorak kegirangan.
     "Syukurlah, kita ini benar-benar beruntung", kata sang ibu.
     "Iya, Bu, kita sungguh tertolong, kita bisa menjualnya dan uangnya bisa kita gunakan untuk sehari-hari dan lainnya kita simpan", usul anak yang pertama.
Anak-anak yang lain mengiyakan dengan muka yang berseri-seri, mereka sungguh merasa bahagia. Namun begitu melihat raut wajah sang bapak yang masih murung, mereka pun menjadi heran dan bertanya-tanya.
     "Mengapa kau malah murung, Pak, dengan rejeki sebesar ini?" tanya sang ibu.
Sang bapak menjawab, "Aku tidak tau bagaimana untuk menemukan kesembilan patung arahat yang lain."
     Gubrag. ><

      Yang lebih nyata, aku akan men-share-kan salah satu pengalaman hidup yang pernah aku alami.
     Setelah lulus SMA, aku begitu kecewa karena orang tuaku tidak mampu membiayai aku untuk melanjutkan kuliah dikarenakan bisnis colapse. Aku benar-benar ingin marah dan melampiaskan kekecewanku pada saat itu, tapi tidak tau pada siapa karena di samping itu, aku pun merasa kasihan kepada kedua orang tuaku. Dan aku berusaha mengerti (walaupun masih dalam keadaan kesal), bahkan beasiswa dari sebuah institut perguruan tinggi aku tolak, selain karena tidak ada biaya untuk kehidupan sehari-hari di sana nanti, aku juga ingin membantu orang tuaku sampai bisnisnya kembali berdiri.  Bahkan pernah terlintas dalam otakku, menyesal dengan keadaan yang seperti ini. Merasa ingin terus mengeluh.
     Selama ikut dengan orang tuaku, aku membantu bisnis makanan mereka sebisanya. Aku sempat  menumpang berjualan kue buatan orang tuaku di pinggir jalan di depan sebuah sekolah bersama seorang wanita yang sudah kenal dekat dengan orang tuaku. Dia berjualan alat tulis. Aku bahkan sempat merasa malu melakukan pekerjaan seperti ini.
     Sampai suatu hari, wanita itu menawariku untuk mencoba menjadi guru les privat. Aku merasa tertarik untuk mencobanya. Akhirnya dia 'menawar-nawarkan' aku kepada orang tua murid. Awalnya memang hanya 1-2 murid, tapi lama kelamaan semakin berkembang karena berita menyebar dari mulut ke mulut (biasa, ibu-ibu :p).
     Aku merasa sangat bersyukur kini, karena selain aku bisa membantu perekonomian keluargaku walaupun sedikit-sedikit, aku juga bisa memenuhi kebutuhanku sendiri. Dan kini, aku hanya perlu menabung  untuk kuliah nanti, sambil bekerja, dan juga tetap membantu orang tuaku. Terlebih lagi, aku jadi bisa menentukan dengan pasti tujuan kuliahku nanti, mengingat banyak teman-temanku yang mengeluh karena jurusan tidak sesuai, atau pekerjaan yang didapat tidak sesuai dengan uang yang telah dihabiskan semasa bangku kuliah, atau kuliah yang menjadi  malas-malasan, dan lain-lain.
     Aku bersyukur atas semua kejadian yang telah aku alami, karena telah memberiku banyak pelajaran hidup. Tanpa adanya hal itu (bisnis orang tua yang collapse, belum bisa melanjutkan kuliah, berjualan di pinggir jalan), sekarang aku pasti masih menjadi pribadi yang lemah dan tergantungan, bahkan mungkin, manja. Dan aku bahagia karena semua hal yang telah mampu aku lewati itu. Ketika seorang temanku berkata begini kepadaku,"Hebat ya kamu, sekarang udah bisa cari duit sendiri, nggak kayak aku yang masih nodong," aku mampu tersenyum lebar.
     Jika suatu ketika seseorang mencelamu karena pekerjaan yang kamu geluti, dan pekerjaan yang kamu peroleh itu adalah hasil kerja kerasmu, tetaplah bersyukur. Karena dia tidak pernah tau seberapa keras perjuanganmu melewati banyak rintangan hingga mampu bertahan, bahkan belum pasti dia lebih 'hebat' darimu. :)

  
     Pernah ada seorang teman yang menyanggah pendapatku tentang 'kebahagiaan terukur dari rasa syukur' ini, dia berkata kepadaku seperti ini, "Menurutku rahasia kebahagiaan adalah memberi". Aku tidak menyalahkannya kok, namanya juga pendapat. Lalu aku berkata kepadanya ,"Jika kamu memberi dan kamu bersyukur karena kamu mampu membagi kebahagiaanmu kepada orang lain, maka bahagialah kamu. Tapi jika kamu memberi. namun kamu tidak merasa bersyukur karena mampu memberi (tidak ikhlas lah kasarannya), maka sebanyak apapun kamu memberi, kamu tidak akan bahagia." Terkandung rasa syukur kan di dalamnya? :)

     Ada juga yang pernah berkata begini di sebuah jejaring sosial, "Bo'ong banget kalo jomblo bisa bahagia", atau "Sedih banget nieh jomblo, habis diputusin, nggak ada yang nemenin, nggak ada yang diajak berbagi hati", dan lain-lain semacamnya. Menurutku tidak juga tuh. Memang dengan menemukan seorang pujaan hati saja bisa menjamin kebahagiaan? Seseorang yang belum 'bertemu' dengan cinta sejatinya pun bisa bahagia kok. Tergantung dari apakah dia bisa mensyukuri karena masih memiliki teman-teman yang selalu bisa membawa keceriaan, masih memiliki keluarga (setidaknya orang yang dianggap keluarga) yang selalu bisa membawa kehangatan, masih ada orang-orang di sekelilingnya yang mengasihinya, atau tidak. Bersyukur kan? Memiliki seorang kekasih pun apabila kita tidak bersyukur dan bisa menerima apa adanya, bukan bahagia yang akan didapat. Tapi ketidakpuasan sehingga bisa menyebabkan hal-hal yang menyimpang. Contoh simpel deh : selingkuh. :p

     Atau banyak juga 'kasus-kasus' dalam kehidupan sehari-hari. Merasa marah karena tidak dibelikan sepatu yang modelnya paling baru, padahal di sana ada anak-anak yang hanya dengan mendapat sepatu bekas dari hasil mengais-ngais saja sudah senangnya bukan main. Merasa kecewa karena makanan yang dihidangkan tidak sesuai dengan apa yang diinginkan, padahal di sana masih ada orang yang kelaparan, baru bisa makan setelah mendapat uang dari hasil keringatnya dan merasa senang walaupun hanya bisa makan satu bungkus nasi bungkus setiap harinya. Merasa jengkel karena banyak sekali tugas dari guru/dosen bahkan sampai membolos, padahal di sana masih banyak anak yang mau sekolah/kuliah saja harus mencari biaya sendiri namun tetap menjalankan sekolahnya dengan baik. Merasa kesal karena di rumah diperlakukan seperti pembantu (termakan pemikiran dan perasaan sendiri), atau merasa tidak bebas karena dilarang-larang atau banyak peraturan dari orang tua (padahal mungkin maksudnya mengingatkan karena khawatir), padahal di sana banyak anak yang tersesat hidupnya karena kurang kasih sayang dan kurang perhatian dari orang tua atau keluarganya, atau bahkan malah ada yang mengharapkan bisa memiliki orang tua atau keluarga. Dan masih banyak hal-hal lain yang simpel dan masih sering terjadi di kehidupan sehari-hari. Mengandung syukur juga kan?

     Sebelum mulai mengeluh tentang 'mengapa aku tidak bahagia', rasakanlah dengan hati yang jernih terlebih dahulu, pikirkanlah dengan otak yang dingin terlebih dahulu.  Benarkah itu  semua karena orang lain atau hal di sekitarku? Atau memang karena diriku yang belum mampu bersyukur?

      Bersyukur bukan berarti lantas 'pasrah penuh tanpa usaha'. Syukur itu adalah untuk hari ini dan kemarin. Syukur atas semua hal yang telah kamu alami sehingga bisa memberikan pelajaran, syukur atas semua hal yang ada dalam sepanjang kamu menjalani hidup sehingga kamu merasa tidak sendiri, syukur atas apa yang telah kamu miliki sehingga membuat kamu merasa terbantu. Tapi untuk hari esok, setelah syukur atas hari yang baru, kita tetaplah harus berusaha sebaik-baiknya untuk hidup kita dan kemudian bersyukur kembali atas hasil/hal yang diperoleh. Hari esok tetaplah harus lebih baik dari hari ini. :)

     Aku tahu, tidak mungkinlah setiap manusia mampu sesempurna itu, selalu bersyukur. Ada kalanya juga manusia akan jatuh ke dalam emosi (emosi tidak selalu berhubungan dengan marah lho) dan itu manusiawi sehingga membuatnya lupa untuk bersyukur. Namun dengan cukup mengingatnya atau menyadarinya saja, akan membuat kita cukup mengerti bahwa kebahagiaan itu dapat dicapai tergantung sejauh mana kita mampu bersyukur. Seperti yang aku tuliskan di awal, bahagia itu pilihan, bahagia itu relatif. Kita bisa menjadi bahagia atau tidak bahagia itu adalah tergantung dari cara kita menyikapi semua hal yang terjadi, semua hal yang ada dalam hidup kita. Pilihan kitalah untuk mau bersyukur atau tidak, menjadi bahagia atau tidak. :)





By : Ellean "J"

Sabtu, 09 Juli 2011

DISENCHANTED ( By : My Chemical Romance )

Intro :   D   Bm   G   A


                     D
Well I was there on the day they sold a car for the queen
                        Bm
And when the lights all went out we watched our lives on the screen
                 G                                                            A
I hate the ending myself but it started with an allright scene


                  D
It was the roar of the crowd that gave me heartache to  sing
                Bm
It was a lie when they smile and said, "You won't feel a thing"
                   G                                                                    A  
And as we ran from the cops we laughed so hard it would sting
           A#m    Bm
Yeah, yeah, ooh...


Bridge :
Bm            Em
If I'm so wrong (so wrong so wrong)
                       A                 D  C#m  Bm
How can you listen all night long (night long, night  long)
Bm                         G
How will it matter after I'm gone
                     A                      Bm            C#m   D  Em
Because you never learned a goddamned thing


Chorus :
                       D
You're just a sad song with nothing to say
               Bm
About a lifelong wait for a hospital stay
                    Em
And if you thing that I'm wrong
                                          A
This never meant nothing to you


                   D
I  spent my high school career spit on and shoved to agree
                   Bm
So I could watch all my heroes sell a car on TV
                        G                                                            A
We've got the obvious team  we'll show'em what we all mean
            A#m    Bm
Yeah, yeah, ooh


Bridge :
Bm            G
If I'm so wrong (so wrong so wrong)
                       A                  D
How can you listen all night long (night long)
Bm                               G
Now will it matter long after I'm gone
                      A                    Bm           C#m  D  Em
Because you never learned a goddamned thing


Back to Chorus


Coda :
      D        A# C A#   D        A# C A#
So go, go away, just go run away
                              D
But where did you run to?
            C#m             Bm
And where did you hide
        A              G                   A
Go find another way, but you pay


 D          Bm     G
Woah, woah, woah
   A
Woah, woah,  woah


Back to Chorus


D        Bm    G       A    D
At all, at all, at all, at all







Chord by : Ellean "J"

Senin, 06 Juni 2011

FAJAR



Terjaga dari buaian lelap tak berdasar


Dapat kurasakan jendela kayu di kamarku masih menggigil
Sembap seperti ratapan
Namun tak mendendam
Meski kecolongan oleh embun yang cerdik


Kupeluk kakiku di sudut tempat tidur
menerawang jauh
menyatukan kembali jiwa yang telah tercerai
membersihkan lagi hati yang terkoyak
tercemari
Memulihkan akal yang terampas
yang terhempas


Sejuta memori telah singgah
Menunggu waktu untuk hidup atau mati


Seketika aku terhenyak
Saat angin berhasil menyelinap
hingga ke ubun ubun


Semestinya diri ini bersiap
Seharusnya batin ini bersorak
Sewajarnya raga ini beranjak


Di atas partitur klasik
Aku menjemput alunan nurani
yang mengalir setenang sungai yang jernih
Dengan hembusan angin sebagai iramanya


Nafas yang tak lagi meragu
Denyut yang tak perlu menderu
seolah terbawa terbang ceruit burung entah kemana


Kulirik celah jendela kamarku
Segaris jingga mulai menyeruak


Ahh...
Fajar itu telah datang








by : Ellean "J"

Jumat, 15 April 2011

TRANSFORMASI HATI




Bagai duri yang memaki tanpa henti

Lebih dari sekedar mengusik harmoni logika dan perasaan
Apa yang sanggup menepisnya?
Siapa yang mampu menahannya?
Andai bisa mematikan bara yang tak kunjung padam

 Ingin berlari saja dari kemeranaan ini

 Atau terbang saja???
Ketimbang dikejar teror hati
Dihantui


Jika saja
Seketika langit sudi bermurah hati mencurahkan air hujan
Seperti pelukan yang tak kasat mata 
Namun menyejukkan tanpa alasan
perlahan tapi pasti
alur nurani dipulihkan
meskipun tetap saja tersisa serpihan sesal


Dan kembali
Terjebak bersama ketiba-tibaan
Entah seperti apa itu
yang bisa-bisanya mengubah gelora bara ini
menjadi titik-titik embun


Sepintas keredaan melintas
tenang mengalir


Ya!
Mungkin kelegaan akan segera datang menyapa





By : Ellean 'J'

Senin, 28 Maret 2011

SHINJITSU NO UTA ( By : Do As Infinity )

Intro :  D#m   D#m   B   D#m



             B                        D#m
Akaku nijimu taiyou wa subete wo
           B                     D#m
Terashite kita ima mo mukashi mo
   Fm      F#            Fm       A#m
Kono yuuyami ni egaiteru souzou wa
           F#            Gm  G#
Hatashite kono te ni oe nai mono na no ka


Reff :
F#                        G#
Motto ima ijou ni hadaka ni natte
A#m
Ikite yuku sube oshiete yo
F#                             G#                        A#
Hon no sukoshi dake watashi wo yogoshite
F#                    G#
Sou yatte hitori kizutsuitari
A#m
Mawari wo nakushita to shitemo
F#                         G#                       A#
Shinjitsu no uta wa kono mune ni nagare


Intro :  D#m   D#m   B   D#m


            B                         D#m
Arasoi wa mada tsudukun darou
                  B                   D#m
Dono michi ima ga taisetsu na no sa
    Fm             F#    Fm            A#m
Gamushara ni natte miotoshite kita mono
         F#            Gm  G#
Tatoeba dareka no yasashii hohoemi mo


Reff :
F#                     G#
Eien wo shireba donna kurayami mo
A#m
Itami mo itsuka kiete
F#                       G#                      A#
Sou yatte ima wa watashi wo yogoshite
F#                          G#
Zutto mukashi mita tenkuu no shiro ni
A#m
Itsuka wa tadoritsukeru
F#                        G#                      A#
Shinjitsu no uta wo michi shirube ni shite


F#                     G#
Eien wo shireba donna kurayami mo
A#m
Itami mo itsuka kiete
F#                         G#                     A#
Shinjitsu no uta wa kono mune ni nagare


F#                       G#                       A#
Motto ima ijou ni watashi wo yogoshite
F#                            G#                       A#
Hon no sukoshi dake watashi wo yogoshite


F#                        G#                     A#   A#m
Shinjitsu no uta wo michi hirube ni shite




Catatan :
untuk variasi, pada reffrain chord bisa diganti menjadi
F#   G#   Fm   A#m   G#
F#   G#   A#
F#   G#   Fm   A#m   G#
F#   G#   A#










Chord by : Ellean "J"






Sabtu, 12 Maret 2011

KAMU TIDAK SIAP BERHUBUNGAN SEKS KALAU . . .



          Seks. Pembicaraan yang akan bisa selalu hadir di antara kita khususnya dengan kekasih, dan umumnya dengan siapa saja tidak peduli hubungan seperti apa yang kita jalin, pertemanan atau bahkan sekedar baru kenal. Perlu kita pahami bahwa seks tidak sekedar berhubungan dengan tubuh, tapi juga hati kita. Bahkan pikiran kita. Apa yang kita lakukan dengan seks, bisa mempengaruhi citra kita, dan bisa juga mempengaruhi hubungan-hubungan kita dengan orang lain. Bahkan bisa juga mempengaruhi hidup dan pola pikir kita.

     Wow, sungguh suatu keputusan yang sangat besar ketika kamu akan memilih untuk melakukan seks ataukah tidak. Lebih dari keputusan mana pun yang kamu ambil tentang hal-hal lain. Dan terkadang yang membuat hal ini menjadi lebih menyedihkan adalah pandangan-pandangan yang salah tentang seks.

      Apakah kita yakin telah siap untuk menempuh keseluruhan perjalanan hidup kita? Sebelum kita memutuskan untuk berhubungan seks atau tidak, atau terus melanjutkan berhubungan seks atau tidak, tanyakanlah pada hati dan renungkanlah, pikirkanlah sampai benar-benar matang. Sebelum kita bertindak terlalu jauh, bacalah daftar ini, atau mungkin kita bisa menemukan cara kita sendiri untuk menyelesaikan kalimatnya. Ingatlah, bahwa seks bukanlah segalanya.


     Kamu tidak siap berhubungan seks kalau...
  1.  Kamu pikir seks itu sama dengan cinta
  2.  Kamu merasa ditekan
  3.  Kamu takut untuk bilang tidak
  4.  Lebih mudah mengalah
  5.  Kamu pikir semua orang juga begitu (Padahal tidak!)
  6.  Nalurimu mengatakan tidak
  7.  Kamu tidak tahu fakta-fakta tentang kehamilan
  8.  Kamu tidak tahu bagaimana cara kerjanya kontrol kelahiran
  9.  Kamu kira seorang wanita tidak mungkin hamil kalau baru sekali berhubungan (Bisa lho)
  10.  Hal itu bertentangan dengan keyakinan moralmu
  11.  Hal itu bertentangan dengan keyakinan agamamu
  12.  Kamu akan menyesalinya besok pagi
  13.  Kamu merasa malu
  14.  Kamu melakukannya hanya untuk membuktikan sesuatu
  15.  Kamu tidak mampu menanggung hidup seorang anak
  16.  Kamu tidak mampu menanggung hidupmu sendiri
  17.  Ide kamu tentang komitmen ibarat sewa video tiga hari
  18.  Kamu yakin seks pranikah itu salah
  19.  Kamu tidak tahu bagaimana caranya melindungi dirimu terhadap HIV - virus yang menyebabkan AIDS
  20.  Kamu tidak tahu tanda-tanda atau gejala-gejala infeksi  yang ditularkan lewat hubungan seks (STI atau STD)
  21. Kamu pikir hal itu akan membuat pasanganmu mencintaimu
  22. Kamu pikir hal itu akan membuatmu mencintai pasanganmu
  23. Kamu pikir hal itu akan membuat kamu berdua akur
  24. Kamu harap hal itu akan mengudbah hidupmu
  25. Kamu tidak mau hal itu mengubah hidupmu
  26. Kamu belum siap kalau-kalau hubungannya berubah
  27. Kamu sedang mabuk
  28. Kamu harap kamu sedang mabuk
  29. Pasanganmu sedang mabuk
  30. Kamu mengharapkan hal itu sempurna
  31. Kamu bisa mati kalau ternyata hal itu tidak sempurna
  32. Kamu tidak bisa sama-sama menertawakan soal sikut yang aneh serta pakaian yang aneh
  33. Kamu belum siap menanggalkan pakaianmu
  34. Kamu kira HIV dan AIDS hanya menyerang orang lain
  35. Kamu pikir kamu bisa menerka siapa yang terkena HIV hanya dengan melihat tampangnya saja
  36. Kamu pikir remaja tidak mungkin terkena HIV (Bisa lho)
  37. Kamu tidak tahu bahwa tidak melakukan hubungan seks adalah satu-satunya cara yang 100% melindungimu terhadap infeksi yang ditularkan lewat hubungan seks serta kehamilan
  38. Kamu belum membicarakan soal hari esok
  39. Kamu tidak berani menghadapi hari esok
  40. Kamu takut ketahuan orang tuamu 
  41. Kamu melakukannya justru agar ketahuan orang tuamu
  42. Kamu terlalu takut untuk berpikir jernih
  43. Kamu pikir hal itu akan membuatmu lebih populer
  44. Kamu pikir kamu 'berhutang sama pacarmu
  45. Kamu pikir tetap perawan itu aneh
  46. Kamu hanya memikirkan dirimu
  47. Kamu tidak memikirkan dirimu
  48. Kamu tidak sabaran menceritakannya pada orang-orang
  49. Kamu harap tak seorangpun akan mendengarnya
  50. Kamu benar-benar berharap hal itu tidak pernah muncul dalam percakapan
     Jadi, sudah siapkah kamu melakukan hubungan seks? Sabar menunggu sampai waktunya itu OK.



By : Ellean "J"



"Kamu Tidak Siap Berhubungan Seks Kalau..." diambil dari The Seven Habits of Highly Effective Teens (Cuplikan dari You're Not Ready to Have Sex If... Hakcipta tahun 1996 Journeyworks Publishing, Santa Cruz, CA)

Minggu, 06 Maret 2011

NOT PERFECT IS GOOD

"Begitu banyak yang telah diberikan kepada saya. Saya tidak punya waktu untuk menyesali apa yang tidak saya miliki."

-Hellen Keller-



     Judul di atas aku ambil dari sebuah judul chapter di salah satu komik favoritku, Bleach. Not perfect is good. Aku benar-benar suka dengan kata-kata itu, karena pada kenyataannya memang tidak ada seorang pun di dunia ini yang sempurna. Setiap orang pasti mempunyai kekurangan di balik kelebihannya, entah itu dalam hal fisik, mental, material, atau dalam hal yang lain. Hanya saja, terkadang kita kurang bersyukur dengan apa yang kita miliki. Dan aku termasuk di dalamnya. Dulu (setidaknya). Hahaha... :D

     Tapi tidak demikian setelah aku membaca sebuah buku, novel tepatnya, yang sangat istimewa buatku. Buku itu (tulisan-tulisan di dalamnya maksudku) benar-benar bisa mencelekkan mataku. Mencelekkan itu membuka lebar-lebar kalau ada yang tidak tau bahasa Jawa. >.< Benar-benar membantuku mengubah pandanganku menjadi lebih baik tentang menjalani hidup dan juga tentang diriku dan relasi terhadap orang-orang lain maupun terhadap hal-hal di sekitarku. Walaupun tidak secara instan, tapi aku mencoba untuk banyak belajar dan berusaha mengubah diri (kebiasaan-kebiasaan buruk tentunya). Sampai sekarang buku itu masih sering aku baca, apalagi ketika aku benar-benar memerlukan pertolongan untuk diriku sendiri. :)

     O iya, dan apa yang aku tuliskan di sini tidak lebih dari sekedar ingin berbagi dari apa yang selama ini aku baca dan aku pelajari. Apa yang mampu membuatku mengubah cara pandangku yang lama terhadap diriku sendiri menjadi selalu berusaha untuk tidak memvonis diri ataupun menutup diri dari segala kemungkinan yang ada (beraaat boo bahasanya :D). Pernah ada beberapa dari teman-teman yang sangat aku sayangi berkata padaku seperti ini, "Aku tidak akan bisa" , "Aku ini orang cacat, kalau aku tidak berbohong, mana ada yang mau berteman denganku?" , "Mana ada yang membutuhkan orang seperti aku?!" , dan sebagainya. Rasanya mata, kuping dan hatiku ini jadi gemas. Itulah latar belakangku menulis ini. Jadi jangan berpikir bahwa aku ingin menggurui ya (bagi siapa pun yang membaca). Peace... ^^v

      Tertulis begini oleh penulisnya (novel yang aku bilang istimewa tadi), Sean Covey,
"Kekuranganmu, sesungguhnya adalah berkat yang tersembunyi di dalam dirimu.".
Nah lho?!! Padahal sejauh ini kita kebanyakan pasti berpikir untuk membenci saja kekurangan-kekurangan kita,  menutup-nutupinya, bahkan jadi minder karenanya. Perlu waktu yang cukup lama buat aku menyadarinya. Padahal jauh sebelum aku membaca buku itu, aku pernah membaca kata-kata seorang tokoh manga di salah satu komik kesukaanku (yang lain dari yang aku sebut di awal tadi) yang berbau demikian. Begini katanya,
"Tidak ada waktu untuk mengharapkan hal-hal yang tidak kita miliki. Kita cuma bisa mencari jalan terbaik buat bertarung sesuai kemampuan yang kita miliki buat seumur hidup kita.(Yoichi Hiruma, Eyeshield21)".
Mirip, ya, dengan kata-kata Hellen Keller di awal tulisan ini. ;) Yaa, mungkin saja penulis terinspirasi oleh beliau. Mau tau bagaimana karakter Hiruma? Lihat gambar di bawah ini.

Kiri, Hiruma saat serius. Kanan, Hiruma saat keluar devilnya. :p
Tampangnya memang sedikit agak mengerikan. Tapi hampir semua kata-katanya di sepanjang alur cerita komik itu tidak ada yang tidak aku suka. Itulah yang membuat aku begitu nge-fans padanya. Back to topic! :)

     Bagaimana bisa mengatakan bahwa kelemahan merupakan berkat tersembunyi? Tentu saja bisa. Tanpa memiliki kekurangan, seseorang akan menjadi terlalu sombong, enggan berusaha, dan akhirnya menjadi tidak berkembang karena merasa dirinya telah sempurna atau jauh di atas orang-orang lain yang dia anggap kurang darinya. Dan yang terpenting, dia tidak sungguh-sungguh kuat walaupun terlihat demikian.

     Setiap orang memiliki hak yang sama untuk bermimpi dan meraih mimpi itu. Hanya saja jalannya tidak selalu sama. Jadi ingat Kim Tak Goo deh, pemeran utama dari sebuah drama Korea yang baru-baru ini tampil di layar kaca. Tapi sekarang sudah tamat.  Begini katanya pada seseorang yang memvonisnya bahwa dia tidak akan bisa mengalahkan lawannya yang telah ahli membuat roti dan jauh lebih berpengalaman di bidang itu, "Tolong jangan pernah katakan tidak bisa sebelum aku memulainya (untuk mencoba)". Jika memiliki kekurangan, maka hapuslah kata "minder" dari hati dan otak, lantas gantilah dengan kata "berjuang". Berhentilah menutup diri. Berhenti memvonis diri tidak mampu, karena jika terus-menerus seperti itu, maka akan jadi seperti itulah diri kita. Siapa yang mau? Aku rasa semuanya juga tidak ingin. Aku tidak mengatakan bahwa hal itu mudah. Tapi berusaha itu tetap akan menjadi lebih baik daripada tidak berusaha sama sekali. 
"Yang tragis adalah orang yang seumur hidupnya tidak pernah mengerahkan seluruh kemampuan maksimalnya.", 
begitulah kata Arnold Bennett, seorang penulis. Baca saja kutipan kata-kata dari seorang penulis sajak, Douglas Malloch, berikut,

"Pohon yang tidak pernah harus berjuang mendapatkan sinar matahari, langit, udara, dan terang, tetapi berdiri di udara terbuka kehujanan, dan selalu kebagian hujan, tidak pernah menjadi raja hutan, melainkan hidup dan mati percuma... Kayu yang baik tidaklah tumbuh dengan mudah, semakin kencang anginnya, semakin kuat pohon-pohonnya."

Wew, benar-benar kata-kata yang dalam. Dan kata-kata ini sungguh berlaku bagi siapa pun, tidak peduli dalam kategori apa kekurangan yang kita miliki, material, mental, fisik, bakat, dan yang lainnya, semoga kata-kata di atas bisa menjadi pemacu semangat. Kalau masih belum yakin, coba saja buka  di internet mengenai biografi  tentang orang-orang yang sukses dalam kekurangannya.

     Mm... Aku masih mempunyai satu lagi kutipan dari salah satu karakter dari manga yang sering aku baca (lagi-lagi manga. :p). Kata-kata ini dia tujukan kepada lawannya yang telah kalah bertempur dengannya karena terlalu memuja kesempurnaan, menganggap apa yang diciptakannya, dilakukannya, telah sempurna. Agak keras, sih, tapi coba pahami makna yang tersirat di dalamnya.
"Di dunia ini tidak ada yang sempurna. Mungkin itu adalah kata-kata basi, tapi itu FAKTA. Karena itu orang-orang biasa memuja 'kesempurnaan' dan menginginkannya. Tapi apa makna 'kesempurnaan'? Tak ada. Tak ada satupun. Aku benci 'kesempurnaan'. Tak ada yang melebihi 'kesempurnaan'. Di sana tak ada ruang untuk kreativitas. Jadi tak ada celah untuk dimasuki oleh kebijaksanaan dan bakat. Kau paham? Bagi kita para ilmuwan, 'kesempurnaan' adalah 'keputus-asaan'. (Mayuri Kurotsuchi, Bleach)
Ekspresi Mayuri Kurotsuchi waktu mengatakan filsafatnya. >.<
Kok ngeri-ngeri ya, ih, tokoh-tokoh manga yang menyampaikan kata-kata bijak seperti itu? Jangan menilai isi hanya dari sampulnya. Hehe...
     
     Dia berkata seperti itu dalam kondisi sebagai ilmuwan. Tapi aku sangat setuju dengan makna dari kata-katanya itu (padahal aku bukan ilmuwan. Hahaha... :D). Tidak ada yang melebihi kesempurnaan.  Memang kalau sudah sempurna, terus mau mencapai apalagi, aku kan sudah punya semuanya? Pemikiran seperti itu yang akan terlintas. Artinya, langkah kita sudah cukup sampai di situ saja. Tidak akan ada lagi perjuangan. Dan akhirnya kita mentok, tidak akan lebih berkembang untuk menjadi lebih baik lagi.

     Dengan memiliki kekurangan kita tidak akan mudah berpuas diri. Dengan memiliki kekurangan kita akan lebih menghargai arti sebuah perjuangan. Dengan memiliki kekurangan kita akan belajar untuk menghargai  dan menerima diri sendiri dan orang lain. Dengan memiliki kekurangan kita akan mulai belajar membuka diri terhadap hal-hal baru dan positif dalam diri kita maupun lingkungan. Karena kekurangan itulah yang akan menjadi kekuatan tersembunyi bagi kita untuk terus berusaha meraih apa yang kita impikan, menggapai diri seperti yang kita inginkan. Inilah yang dimaksud dengan 'berkat tersembunyi dalam kekurangan yang dimiliki' dan seharusnya memang begitu, bukan malah minder atau berputus asa.

     Menurutku, tidak ada sesuatu pun yang diciptakan oleh Tuhan itu tanpa alasan. Bersyukur atas kelebihan yang dimiliki itu sudah biasa. Tapi mampu bersyukur atas kekurangan yang kita miliki, itulah luar biasa. Bagaimana caranya? Tentu saja dengan memanfaatkan kelebihan yang dimiliki., bukan sebagai suatu kesombongan, tetapi sebagai sesuatu yang harus dipertanggungjawabkan. Dan yang terpenting, mampu menjadikan kekurangan sebagai kekuatan dan pemacu semangat untuk terus berjuang yang terbaik dari diri kita, bertanggung jawab atas hidup dan diri kita, dan mampu menjadi pribadi yang benar-benar tangguh. Itulah hidup yang sesungguhnya. Jadi, memang not perfect is good kan? :)




By : Ellean "J"























Sabtu, 26 Februari 2011

UNTITLED




Aku pernah bergelut dengan hasrat
 Walau tak mengerti tentang rasa yang menyelimuti

Maka akulah narapidana
Berusaha mencari setitik asa
Berharap ternafkahi kerinduan akan harum segar rerumputan
Atau sekedar menanti dimandikan surai mentari

Namun ketika yang dinanti telah tiba
Seolah tangan ini mati rasa
Tak mampu merengkuh asa di depan mata
Lalu hati kembali teriris sepi...


Jiwaku pernah tergoncang keangkuhan
Meski tak paham tentang rasa yang melanda

Maka akulah yang tersesat
tengah mencari jalan menuju cahaya

Namun ketika kemunafikan merebak
Seolah tak ada jalan kembali
berjumpa dengan yang dirindukan
Apakah yang salah akan selalu salah?
Dan apakah yang baik harus selalu dengan yang baik?

Seketika
sukma kembali penuh dengan tanda tanya...


Hatiku pernah bertarung dengan keegoisan
Dan aku tak peduli tentang segala rasa yang menerpa

Maka akulah pujangga yang kehilangan makna
Seperti burung bersayap patah
dan sekejap saja
akhirnya diri pun menjadi kehilangan cinta...


Dalam jiwa yang karam
Ada yang tersentak dan terjerembap
Lalu...
penuh dengan ratapan dan penyesalan
Meninggalkan serpihan kelelahan dan kebimbangan


Jika memang hanya demikian yang ada
adakah yang selalu dianggap tak ada itu
meskipun diri berhasrat ia ada?


Dan lagi...
Kembali menatap pilu
akhirnya kalbu pun terselubungi keraguan...


Terjatuh ke dalam kelabu






by :Ellean "J"

YOU'RE ALL I NEED ( By : White Lion )

Intro : D/F#   G   D/F#   G   D/F#   G   A   D


D/F#                    G
I know that she's waiting
Em              A
For me to say forever
D/F#               G
I know that I sometimes
Em                    A
Just don't know how to tell her
D/F#         G
I want to hold and kiss her
 Em              A    G                   D
Give her my love, make her believe
A     G           D      A    G            D   G   A
She doesn't know, she doesn't know


Chorus :
D                D/F#                  G
You're all I need beside me girl
                   A                            D
You're all I need to turn my world
                  D/F#                      G
You're all I want inside my heart
                   A                             G   ( A )
You're all I need when we're apart
                         D/F#   G    D/F#   G   D/F#   G   A   D
(You're all that I need, yeah)


D/F#                    G
I know that she's always
Em                  A
there when I need her loving
D/F#                   G
I know that I've never
Em                 A
told her how much I love her
D/F#       G
I see her face before me
Em               A     G                 D
I look in her eyes, wondering why
A     G              D   A    G             D   G   A
She doesn't know, she doesn't know


Back to chorus


Coda :
Bm         A                   G
Say, say that you'll be there
                    Em
Whenever I reach out
                                A
To feel your hand in mine
Bm          A                 G
Stay, stay within my heart
                 Em
Whenever I'm alone
                                     A
I'll know that you are there

Whooo...


Intro : G   A   D   C#m   Bm   A
          G   A   F#m   Bm   A   G   A


Back to chorus 2x


D             Am
All that I need
G
is for you to believe
D             A          D
All that I need is you







Chord by : Ellean "J"

Sabtu, 29 Januari 2011

BIMBANG



Sendiri...

Meniti di jalan setapak

Dua arah yang berlawanan
dua tepi yang berbeda
dua ujung yang tak sama...

Terhadang di depan mata

Ayunan langkah serasa merangkak
Tak kunjung sampai
 
Dan pilihan yang seolah tak kunjung tercapai...

Berjalan tanpa arah
di atas sembilu yang seringkali menusuk

Jika maju,
kehilangan jati diri

Jika mundur,
kehilangan kasih

Hembusan angin hanya terasa di ujung kaki...

Ayolah!
Terbangkan aku!
Biarkan aku ikut seirama denganmu...

Tapi...
tak mungkin bisa

Tertawa...

Begitu janggal
hanya membuat diri merasa konyol
merasa bodoh

Jauh di dalam,
mengerti tak mungkin semua ini segera usai...

Perasaan ini bisa kusampaikan pada siapa?

Mungkinkah sampai?








by : Ellean "J"