Welcome to the Unordinary Writings.

These ain't just about writing...

Senin, 19 Agustus 2013

Padang Padang Beach, The Hidden Paradise



     Welcome to my new label, The Fun-Filled Day Off. Di sini aku tidak akan banyak menulis, hanya memaparkan foto-foto selama berlibur (mumpung ada waktu lengang, haha... :D), entah sendiri atau bersama-sama, entah waktu sepi atau waktu ramai (actually I hate this one situation :p).

     Envy? Come, and enjoy! ;)



Padang Padang Beach
Location : Pecatu, Bali





The first impression was so tickled...



Impatient to admired its beauty...




There's only serenely bluish, as far as your eyes could see...



And the great rocks... And the high cliff... And the greenish plants...

 



And the sparklings...



Felt its cool water refreshed your mind...





Enjoyed the way its coral scraped your fatigue...





It seemed like the time would never run out...



To keep The Hidden Paradise in your memory.




Photos by : Ellean 'J'

Sabtu, 08 Juni 2013

MENERIMA APA ADANYA?



"Aku menerima kamu apa adanya."



      Kalimat yang pastinya sudah tidak asing lagi bagi kita. Entah itu diucapkan oleh dua sejoli, sahabat, keluarga, orang tua, dan sebagainya yang tentu saja kita kasihi atau mengasihi kita. Menyenangkan dan melegakan sekali, ya, rasanya ketika kita mendengar kata-kata hangat tersebut ditujukan kepada kita, atau sebaliknya, ketika kita mampu mengatakan hal tersebut kepada orang lain. :)

     Tapi tahukah, kawan, hal yang sering luput dari pertimbangan kita? Jika tanpa pengertian yang benar, bukannya menjadi penyemangat, tapi kata-kata tersebut justru bisa menjadi boomerang.

     Seringkali demi mengatakan kalimat tersebut, kita mengabaikan atau bahkan tidak memahami, bahwa terdapat perbedaan yang besar antara kelemahan/kekurangan dengan kebiasaan buruk. Memang, aku sendiri sulit membedakannya secara definisi, tapi secara sosial, aku yakin kita semua sebenarnya paham, hanya saja terkadang karena kita tidak terlalu ambil pusing, kedua hal tersebut seolah-olah berasimilasi.

      Baik si pembicara, maupun si penerima, tidak jarang melakukan kesalahan pemahaman ini. Sehingga kata-kata berikutlah yang tercipta dari kedua pihak, "Namanya juga sudah cinta", atau "Dari dulu aku sudah begini", dan sebagainya.

     Kondisi seperti bagaimana sih, kita bisa menyatakan 'aku menerima kamu apa adanya'? Sampai pada saat ini, yang aku dapati sebagai contoh kekurangan adalah seperti pada orang-orang yang (maaf) berkebutuhan khusus atau cacat (catatan : bahkan, kawan, jika kita melihat, seringkali orang yg kekurangan seperti mereka ini, lebih bersyukur padaNYA, sehingga merasa cukup. Mungkin kekurangan itu tidak benar-benar ada tergantung dari diri kita). Barulah kita bisa menyatakan ungkapan itu, entah dalam sebuah hubungan persahabatan, keluarga, kekasih, dan lain-lain. Sehingga mereka bisa merasa lebih percaya diri dan lebih kuat untuk melanjutkan dan menjalani kehidupan sosial.

      Lalu bagaimana kondisi yang tidak tepat dimana seringkali kita menganggap kebiasaan buruk sebagai kelemahan?

     Misalkan saja, aku mempunyai kekasih seorang pemabuk. Apakah karena saking cintanya, aku begitu saja membiarkan dia terus-menerus mempertahankan kebiasaan itu dengan berkata 'aku menerima kamu apa adanya kok'? Tidak menasihati? Lalu dari pihak kekasih berpikir, 'inilah aku apa adanya sayang', sehinggga tidak mau berubah? Mengapa tidak mencoba think BIG (bukan iklan ya :D), andai aku membiarkan dia (atau dia membiarkan dirinya) mabuk-mabukan begitu, bukankah akan makin menjerumuskan dia, makin meracuni dia, makin membuat dia terpuruk? Beginikah yang dibilang cinta itu? Tidak! Itu alat pembunuh.

     Andaikan ada seorang ibu, begitu mengasihi anaknya yang malas-malasan, sehingga minta ini dibelikan, minta itu dipenuhi, tidak beribadah dibiarkan, takut anaknya kalau nantinya bekerja bisa lelah, bisa sakit, benarkah itu yang dimaksud menerima apa adanya? Itukah yang dibilang kasih? Tidak! Itu racun. Bukan begitu cara mengasihi. Alih-alih mengasihi, bukankah nantinya anak itu akan menjadi pribadi yang tidak mandiri, tidak bisa bersosialisasi, dan ketergantungan?

     Itu hanya sebagian contoh kecil. Sering berbicara kasar, sering menyelesaikan persoalan dengan berkelahi, sering melakukan kekerasan, suka menghina, kemalasan, dan lain sebagainya, semua itu hal yang masih bisa diubah menjadi lebih baik kok. Lalu mengapa lebih memilih mentok dengan (kesalahpahaman) kata-kata 'menerima apa adanya'? Jika kita menyatakan diri 'ah, jadi diri sendiri aja kali', dengan pengertian bahwa apa adanya adalah mempertahankan kebiasaan buruk, selamat! Kamu tinggal selangkah lagi menuju jurang keterpurukan. Kita semua pasti menyadari, bahwa tidak ada manusia yang sepenuhnya baik. Tapi kita pun pasti tau, bahwa semua orang bisa tetap menjadi diri sendiri meski dalam fase berubah menjadi lebih baik

      Kata-kata 'menerima apa adanya' itu memang melegakan ketika diungkapkan di awal sebuah hubungan. Bisa membawa kepercayaan diri bagi si pendengar. Akan tetapi, dengan semakin dewasanya pemikiran dan perasaan kita, dengan semakin mengenal, kita akan memahami bahwa kita tidak bisa selamanya mempertahankan kebiasaan buruk dengan ungkapan 'menerima apa adanya'. Mengapa tidak kita belajar berubah menjadi lebih baik sembari memahami menerima apa adanya sebagai hal yang dinamis?


Yuk, kita sama-sama belajar. ^^





by : Ellean 'J'

Jumat, 26 April 2013

IMPLIKASI



Jika kamu adalah air
dan aku adalah minyak
maka cinta adalah emulgator yang menyatukan kita

Jika kamu adalah X
dan aku adalah Y
maka cinta adalah koordinat yang mempertemukan kita

Jika kamu adalah mata
dan aku adalah telinga
maka cinta adalah majas sinestesia yang menggabungkan kita

 Jika kamu adalah kunci C
dan aku adalah kunci D
maka cinta adalah modulasi yang mengharmonikan kita

Jika kamu adalah benangsari
dan aku adalah putik
maka cinta adalah kembang yang menjadi tempat peraduan kita


Aku adalah titik embun
jika kamu bunga es
maka cinta menjadi kaca, perantara kita dalam kebekuan

Aku adalah gulita
jika kamu keheningan
maka cinta menjadi epidermis, menjaga kita saling menghangat

Aku adalah batu kerikil
jika kamu lumut di dasar sungai
maka cinta menjadi arus, memastikan kita saling bersentuhan

Aku adalah kebencian
jika kamu lara
maka cinta menjadi samsak bagi kita yang merindu-dendam


Ini adalah implikasi
bagi benang perajut pasir di pesisir pantai
para pemercaya mimpi meski di telapak kaki

Ini hanyalah implikasi
bagi belati pengoyak kawah bulan purnama
para peragu hati di atas langit sempurna

Apa yang tidak dihidupi oleh kita?
Pada cinta yang menganga


Kita seperti langit dan bumi
dan cinta ialah hujan yang menghubungkan kita





by : Ellean 'J'

Sabtu, 12 Januari 2013

DUNIA MEMBUTUHKAN ORANG-ORANG...



    
     Pernahkah kita mencoba merefleksi diri, mungkin terkadang diri kita, hidup kita, apa yang kita lakukan, ternyata terpusat pada sesuatu atau seseorang? Jangan samakan dengan termotivasi ya. :p

     Pada barang misalnya, merasa tidak percaya diri jika tidak mengenakan barang-barang mahal, merasa tidak modern jika belum menonton film-film terupdate; pada teman misalnya, melakukan segala sesuatu harus bersama-sama, menutup diri pada lingkungan baru padahal sesungguhnya kita bisa menjaga keduanya berjalan seimbang; pada sekolah misalnya, sehingga terlalu mengobsesikan diri pada prestasi, lupa bahwa tujuan sekolah yang sebenarnya adalah untuk belajar; pada diri sendiri misalnya, merasa bahwa dirinya adalah orang paling bermasalah di dunia; dan masih banyak lagi. Mungkin artis, mungkin orang tua, mungkin pacar, mungkin kepopuleran. Well, yang perlu kita sadari, semua itu adalah pusat yang tidak stabil. Kita selalu berpikir itulah jati diri, tapi sebenarnya tidak lebih dari 'candu'.

     Tapi ada satu pusat yang sejati. Prinsip. Prinsip tidaklah religius. Prinsip tidaklah pro barat atau pro timur, bukan milikku atau milikmu. Prinsip berlaku bagi semua, universal. Kasih itu prinsip. Kejujuran itu prinsip. Tanggung jawab itu prinsip. Rasa syukur itu prinsip. Kerja keras, saling menghormati, dan masih banyak prinsip yang mungkin kita tahu. Hanya saja, terkadang sering muncul suatu kesalahan pemahaman, seperti bahwa apa yang dianut/dilakukan oleh banyak orang, itulah prinsip. Apa yang bisa menguntungkan bagiku, itulah prinsip.

     Jadi mana yang benar? Di bawah ini adalah kutipan dari salah satu buku yang pernah aku baca. Meski tidak semudah membacanya, setidaknya aku harap tulisan ini bisa membantu kita untuk lebih memahami prinsip yang sebenarnya. Melaksanakannya? Tergantung niat, kawan. :)



Dunia Membutuhkan Orang - Orang ...

yang tidak bisa dibeli
yang perkataan-perkataannya bisa diandalkan
yang lebih menghargai karakter daripada kekayaan
yang mempunyai pendapat sendiri dan berkemauan keras
yang lebih besar dari jabatannya
yang tidak gentar untuk mengambil resiko
yang tidak kehilangan individualitasnya dalam kumpulan massa
yang jujur terhadap soal-soal yang kecil maupun besar
yang tidak berkompromi dengan yang jahat
yang tidak memikirkan kepentingannya sendiri saja
yang tidak mengatakan bahwa mereka melakukan sesuatu karena 'tiap orang melakukannya'
yang setia kepada kawan-kawannya dalam keadaan susah maupun senang
yang tidak percaya bahwa kelicikan, keras kepala, dan tipu muslihat adalah cara-cara untuk mencapai sukses
yang tidak malu atau takut untuk berpegang pada kebenaran meskipun tidak populer
yang dapatberkata 'TIDAK' dengan tegas meskipun seluruh dunia berkata 'YA'



     How? :) Kita masih sama-sama belajar kok, jadi (aku merasa) tidak ada salahnya aku share apa yang menurutku mungkin bisa membawa barang sedikit pencerahan. Happy self-reflecting.





"Dunia Membutuhkan Orang-Orang..." diambil dari "Angin Barat Angin Timur"


 by : Ellean 'J'

Selasa, 01 Januari 2013

WHITE HORSE ( By : Taylor Swift)




Intro :  C  F  Am  F  C  F  Am  F


C                              F                                Am                              F
Say you're sorry that face of an angel comes out just when you need it too

 C                              F                                Am                           F
As I paced back and forth all this time cause I honestly believed in you


Bridge :

Am                     F                            G
Holding on, the days drag on, stupid girl

                                 G
I should have known, I should have known


Chorus :

                 C                          Am
I'm not a princess, this ain't a fairy tale

                  F                                          G
I'm not the one you'll sweep off her feet lead her up the stairwell

                    C                           Am
This ain't a Hollywood, this is a small town

               F                                         G
I was a dreamer before you went and let me down

             Am        G                        F                              C
Now it's too late for you and your white horse to come around


C                         F                                   Am                      F
Baby I was naive got lost in your eyes and never really had a chance

C                                      F                        Am                               F
My mistake, I didn't know to be in love you had to fight to have the upper hand


Bridge :

          Am                            F
I had so many dreams about you and me

           G
Happy ending, now I now


( back to Chorus)


Coda :

  Am                 G               F        Am              G               F
And there you are on your knees, begging for forgiveness, begging for me

 Am       G             F                        A#
Just like I always wanted but I'm so sorry


Chorus :

                           C                          Am
Cause I'm not a princess, this ain't a fairy tale

                 F                                                  G
I'm gonna find someone someday who might actually treat me well

             C                               Am
This is a big world, that was a small town

                    F                          G
There in my rear view mirror disappearing now

             Am          G                     F
And it's too late for you and your white horse

              Am           G                       F                              C     Am
Now it's too late for you and your white horse to catch me now


           F                         G                  C      Am
Oh, whoa, whoa, whoa, try and catch me now

         F       G                       C
Oh, it's too late, to catch me now





Chord by : Ellean 'J'